Logo Bloomberg Technoz

"Penggunaan energi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mengoperasikan kilang. Untuk itu, KPI terus melakukan inovasi untuk semakin mengefisienkan penggunaan energi diantaranya memanfaatkan teknologi seperti Electronic Burn Fraction Adjuster untuk mengoptimalkan pembakaran bahan bakar di unit pembangkit uap, serta melakukan reengineering komponen kompresor hidrogen guna meningkatkan kinerja mesin," terang Didik.
Didik juga menyampaikan bahwa ini merupakan bentuk inovasi teknologi yang dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi proses pembakaran bahan bakar pada unit pembangkit uap, terutama di bagian utilitas kilang.

“Inovasi ini membuat Energy Intensity Index (EII) KPI turun menjadi 105% pada 2024, membaik dari 107% tahun sebelumnya. Untuk memastikan efisiensi ini, kami juga menerapkan sistem manajemen ISO 50001 tentang Energy Management System,” jelas Didik.

Pilar kedua adalah reduksi emisi, dengan salah satu upaya nyata berupa pemanfaatan gas bumi di Kilang Dumai dan Balongan, yang berhasil menurunkan emisi lebih dari 430 ribu ton CO₂e sepanjang 2024.

Digitalisasi proses menjadi pilar ketiga, dengan penerapan Advanced Process Control (APC) untuk meningkatkan efisiensi, menghemat energi, dan meminimalkan deviasi operasional.

(Dok. KPI)

Didik menyampaikan bahwa melalui pilar tersebut, konsumsi energi dalam operasional KPI dapat dikurangi. Ia juga menuturkan bahwa kontrol terhadap kinerja masing-masing bagian menjadi lebih baik, sehingga berbagai bentuk penyimpangan bisa diminimalkan.

Pilar keempat adalah efisiensi sumber daya, yakni optimalisasi penggunaan energi, air, dan bahan baku lain secara hemat dan ramah lingkungan.

“Tujuannya tak lain adalah meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi dampak lingkungan,” ujar Didik.

Pilar kelima mencakup pengembangan energi terbarukan, termasuk produk rendah karbon seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan Renewable Diesel (RD). KPI kini mengembangkan SAF berbahan minyak jelantah, mendukung ekonomi sirkular dan target Net Zero Emission 2060.

Pilar terakhir adalah keamanan proses dan pencegahan kerugian (Process Safety and Loss Prevention), yang meliputi sistem perlindungan menyeluruh untuk mencegah kecelakaan besar dan melindungi pekerja, aset, serta lingkungan.

“Enam pilar tersebut kami terapkan untuk meningkatkan kinerja kilang, guna menghasilkan produk berkualitas yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami berkomitmen mencapai target itu tanpa mengesampingkan aspek penting lainnya, termasuk prinsip-prinsip ESG,” tegas Didik.

Sebagai bagian dari komitmen global, KPI juga telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan mendukung Ten Principles UNGC dalam strategi operasionalnya.

Dengan langkah ini, KPI terus melangkah menuju visinya sebagai perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik.

(tim)

No more pages