Namun, investor menolak penjelasan itu dan menantang Ajaib menunjukkan bukti log back-end yang membuktikan adanya klik konfirmasi.
Polemik berlanjut ke ranah OJK dan BEI yang saat ini mengaku tengah mengidentifikasi dan memantau kasus tersebut secara aktif.
Kembali ke laporan keuangan, pendapatan komisi Ajaib juga naik menjadi Rp50,86 miliar, dari sebelumnya Rp30,32 miliar. Secara total, pendapatan usaha naik lebih dari dua kali lipat menjadi Rp74,11 miliar.
Di saat pendapatan margin naik signifikan, laba bersih Ajaib justru turun. Per 31 Maret 2025, laba bersih tercatat Rp2,22 miliar, anjlok lebih dari 50% dibanding tahun lalu sebesar Rp4,54 miliar.
Lalu, beban usaha pun melonjak drastis menjadi Rp56,12 miliar, naik hampir tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya Rp20,5 miliar. Kenaikan terbesar berasal dari beban administrasi & umum, serta beban promosi dan kepegawaian.
Bloomberg Technoz telah meminta konfirmasi pihak Ajaib terkait lonjakan pendapatan segmen tersebut, namun belum ada respons hingga berita ini diturunkan.
(dhf)































