RKAB Jadi 1 Tahun, Penambang Sebut Harga Nikel Bisa Kian Tertekan
Mis Fransiska Dewi
04 July 2025 13:20

Bloomberg Technoz, Jakarta – Niat pemerintah mengembalikan persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) pertambangan mineral dan batu bara (minerba) menjadi tiap 1 tahun dari 3 tahunan diproyeksikan membuat harga nikel justru makin tertekan, alih-alih bangkit.
Presiden Direktur PT Elit Kharisma Utama Tonny Hadhiwalujo menjelaskan harga nikel tidak bisa serta-merta naik hanya karena kuota produksi bijihnya dibatasi dengan mengubah RKAB menjadi 1 tahunan.
Penyebabnya, harga jual bijih nikel ke pabrik pemurnian atau smelter telanjur anjlok akibat permintaan dan daya beli industri offtaker untuk bijih nikel juga sedang lesu.
Nikel dilego di harga US$15.451/ton di London Metal Exchange (LME) hari ini, menguat 0,97% dari penutupan sebelumnya. Harga nikel telah anjlok lebih dari 50% sejak periode short squeeze pada 2022.
Bagi sektor tambang, kata Tonny, bila produksi dan penjualan berkurang, dipastikan arus kas dan belanja modal capital expenditure (capex) penambang akan terdampak.






























