Logo Bloomberg Technoz

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh ke level 5,2%-5,8% pada 2026 didukung oleh komponen pengeluaran dan sektoral. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga harus tumbuh antara 5%-5,5%; investasi harus tumbuh antara 5%-5,9%; serta ekspor harus tumbuh 6,5%-6,8%.

"Pada kuartal I-2025, investasi kita hanya tumbuh 2,1% selama 4 tahun terakhir. Investsi kita biasanya tumbuh di antara 3%-4%. Jadi kalau kita mau tumbuh di atas 5,2%-5,8% investasi harus tumbuh dekati 6%," ujar Sri Mulyani.

Dari sisi sektoral, pertanian harus tumbuh 5,9%-6,5%; manufaktur tumbuh 4,7%-5,3%; perdagangan harus tumbuh 5,1%-5,7%; dan konstruksi harus tumbuh 5,2%-5,4%.

Terakhir, Gubernur BI Perry Warjiyo memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada level 4,7%-5,5% pada 2026, dengan titik tengah 5,1%.

Perry mengatakan proyeksi dilandasi karena mempertimbangkan perlambatan ekspor global yang berdampak ke ekspor.

"Bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi? kami lihat ada 5. Pertama, perluasan ekspor ke berbagai negara. Kedua, mendorong investasi, iklim investasi sangat penting. Ketiga stimulus fiskal lebib besar. Keempat, digitalisasi. Kelima mengarahkan kebijakan BI mendorong pertumbuhan ekonomi," ujar Perry.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2026:

1. Kementerian PPN/Bappenas: 5,8-6,3%

2. Kementerian Keuangan: 5,2-5,8%

3. Bank Indonesia: 4,7%-5,5%

(lav)

No more pages