Saritha Rai dan Haslinda Amin—Bloomberg News

Bloomberg, Anggaran jutaan dolar AS yang dikeluarkan Meta Platforms Inc., perusahaan yang didirkan Mark Zuckerberg, untuk merekrut talenta-talenta terbaik di bidang artificial intelligence (AI) mungkin tidak menjamin kesuksesan, kata Helen Toner, mantan anggota dewan OpenAI dan direktur strategi di Georgetown's Center for Security and Emerging Technology.

Perburuan periset  bidang kecerdasan buatan dari perusahaan seperti OpenAI - dengan gaji puluhan juta dolar AS - dan debut grup Superintelligence Meta setelah operator Facebook mengembangkan reputasi sebagai “tim yang tidak berfungsi”, kata Toner dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV. 

Praktik menawarkan gaji tinggi karyawan berprestasi dari laboratorium AI satu sama lain telah meningkat di antara perusahaan-perusahaan Silicon Valley sejak peluncuran ChatGPT, katanya.

“Pertanyaannya adalah, bisakah hal ini membalikkan nasib Meta dan mengubahnya menjadi raksasa yang sesungguhnya?” tanya Toner. “Ini akan sulit, ada banyak politik organisasi yang bermain.”