Meski tidak disebut sebagai perwakilan resmi CIC, keterlibatan Ma selama beberapa tahun terakhir sempat diasosiasikan dengan kepentingan pemegang obligasi BUMI dari Tiongkok. Oleh karena itu, pengunduran dirinya memberikan sinyal bahwa proses pembayaran atau penyelesaian utang besar kepada kreditur lama—termasuk CIC—mungkin telah memasuki tahap akhir.
Adapun Yingbin Ian He merupakan warga negara Kanada yang memiliki rekam jejak teknis panjang di industri tambang global. Ia pernah menjabat di sejumlah posisi strategis, termasuk Chairman Vatukoula Gold Mines dan Direktur Independen di SouthGobi Resources Ltd.
BUMI menegaskan bahwa pengunduran diri dua petinggi ini tidak berdampak terhadap aspek operasional maupun kelangsungan usaha perseroan. “Tidak terdapat kejadian atau fakta material lain yang belum kami ungkapkan,” kata manajemen.
Kinerja Tertekan di Awal Tahun
Secara kinerja, BUMI mencatatkan penurunan laba bersih signifikan pada kuartal I/2025. Laba bersih anjlok 73,6% menjadi US$17,9 juta dibandingkan US$67,6 juta pada periode sama tahun lalu. Padahal, pendapatan perseroan justru tumbuh 12,14% menjadi US$348,7 juta.
Namun, penurunan volume penjualan dan produksi batu bara menekan profitabilitas. Penjualan batu bara BUMI turun 9% menjadi 16,7 juta ton, dan produksi turun 12% menjadi 17,2 juta ton.
Dengan mundurnya tokoh-tokoh penting yang sebelumnya punya keterkaitan dengan proses restrukturisasi utang historis, perhatian kini tertuju pada apakah BUMI akan segera mengumumkan selesainya seluruh kewajiban besar yang selama ini membayangi kinerja keuangannya.
(dhf)






























