Logo Bloomberg Technoz

Adapun pada semester I-2025 kegaduhan juga sempat terjadi imbas sejumlah saham-saham komoditas yang mengalami pelemahan. Di sisi lain, IHSG juga tertekan dari saham perbankan, seiringan dengan sentimen suku bunga acuan Bank Indonesia, BI Rate hingga The Fed.

Dengan berbagai sentimen yang ada saat ini. Deretan saham berikut tercatat jadi saham tercuan dan saham terboncos sepanjang Semester I-2025.

Berikut 10 saham paling menguntungkan (top gainers) pada perdagangan Semester I-2025.

Saham Tercuan Semester I-2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Data riset Bloomberg Technoz menunjukkan emiten konsumen primer, di bidang budidaya penangkaran udang, PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) yang harga sahamnya melesat 2.375% ke posisi Rp1.015/saham.

Adapun sentimennya emiten UDNG adalah, prospek usaha perusahaan yang lebih dilirik investor. Mencermati rencana pengembangan usaha dari IPO– dan juga telah melangsungkan setoran modal pada anak usaha, yaitu PT Marina Bahari Sentosa (MBS) untuk mengembangkan lokasi baru.

Agro Bahari Nusantara melalui perusahaan anak gencar menggenjot ekspansi usaha dengan membangun tambak udang baru di lokasi strategis di Pantai Tanjung Kemirai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung.

Adapun dengan adanya ekspansi usaha melalui perusahaan anak, dengan itu UDNG memiliki keyakinan atas potensi peningkatan kapasitas produksi, pendapatan, dan laba yang akan tercermin pada Laporan Keuangan Tahun 2025 penuh nanti.

Di posisi selanjutnya yang jadi perhatian investor, terdapat emiten yang baru mencatatkan sahamnya pada papan perdagangan BEI hingga berhasil menempati jajaran saham tercuan Semester I-2025. 

Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang harga sahamnya meroket 486% ke posisi Rp6.750/saham. RATU merupakan perusahaan holding dengan aktivitas utama pengelolaan investasi di sektor minyak dan gas bumi.

Dengan berhasil tercatat pada 8 Januari kemarin. RATU melepas 543 juta saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor, dengan harga perdana Rp1.150/saham.

Melesatnya harga saham RATU linear dengan prospek bisnis dan kinerjanya keseluruhan, adapun dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan, dengan fokus utama pada pendanaan (cash call) di Blok Cepu dan Blok Jabung. 

Porsi penempatan dana di Blok Cepu akan digunakan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan produksi minyak, sementara alokasi untuk Blok Jabung difokuskan pada pengembangan cadangan migas dan keberlanjutan operasional blok tersebut.

Sementara itu, berikut 10 saham paling merugi (top losers) sepanjang perdagangan Semester I-2025.

Saham Paling Merugi Saham Terboncos Semester I-2025 (Riset Bloomberg Technoz)

***Disclaimer: Artikel bukan bentuk ajakan atau rekomendasi untuk membeli saham tertentu***

(fad/aji)

No more pages