Sepanjang satu bulan di Juni, Bitcoin masih terus menguji resistance potensialnya hingga berhasil menyentuh US$110.570 yang sedikit lagi kembali pecah rekor. Namun memang, di sepanjang Juni Bitcoin hanya mampu melaju sideways di range harga US$100.000–US$108.000.
Secara teknikal Bitcoin masih berhasil ada di tren Bullish hingga sempat mencapai area resistance di US$110.000 namun gagal breakout, alhasil Bitcoin mereda di harga US$106.000.
Bitcoin berupaya breakout area resistance saat ini dengan berpotensi kembali menuju ke harga US$108.000 jika dalam jangka pendek mampu bertahan di atas harga US$104.000.
Akan tetapi sebaliknya, jika breakdown di bawah US$104.000 terlebih mencapai US$100.000 yang merupakan supportnya– maka Bitcoin berpotensi akan kembali ke area support di US$99.000 sampai dengan US$95.000.
Menguatnya Bitcoin di sepanjang Semester I juga mendorong kenaikan harga Altcoin (Alternativecoin) atau Aset Kripto lainnya selain Bitcoin.
Beberapa Altcoin telah mencuri perhatian dengan kenaikan yang impulsif dalam periode 6 bulan. Beberapa Altcoin seperti Four FORM melejit mencapai 645%, Maple Finance SYRUP melesat 244%, dan Hyperliquid HYPE yang menguat 58%.
Potensi Industri Kripto
Dari sisi industri Kripto, kabar positif yang berpotensi mendorong kenaikan harga Aset Kripto pada Semester II-2025 kedepannya adalah dorongan gelombang optimisme tentang agenda pro-Kripto Donald Trump masih jadi cerita utama di pasar.
Trump yang dulunya skeptis terhadap industri ini, berubah menjadi pendukung yang bersemangat dalam bidang aset digital selama masa kampanye telah mendorong legislasi yang mendukung di masa Kepresidenannya.
Kabar dari Trump Media and Technology Group Corp. yang selangkah lebih dekat untuk meluncurkan dana yang diperdagangkan di Bursa yang terhubung acuan dengan Bitcoin (ETF Bitcoin), bergabung dengan bidang investasi Aset Kripto yang ramai untuk ritel, juga bisa memberikan sentimen positif, seperti yang dilaporkan Bloomberg News.
Investor juga harus mencermati beberapa katalis ekonomi dari AS, seperti Bank Sentral AS (Federal reserve/The Fed) yang digadang–gadang akan melangsungkan pemangkasan suku bunga acuan di Semester II-2025.
Di samping ekonomi AS sendiri tengah memberikan sinyal yang beragam: Belanja Konsumen mulai melambat, sementara inflasi inti naik menjadi 2,7%, tetap berada di atas target The Fed. Kondisi terbaru ini mempersulit pengambilan keputusan Bank Sentral terkait kebijakan suku bunga.
Melihat harga Bitcoin saat di kisaran level tertinggi dalam setahun, atau di enam bulan pertama tahun 2025, investor disarankan untuk siaga dan berjaga–jaga terhadap risiko dan volatilitas yang terjadi ke depan, mengingat Bitcoin dan aset kripto adalah instrumen investasi yang bersifat high risk.
(fad/aji)
































