Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas batangan Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menguat pada perdagangan hari ini. Kenaikan yang senada dengan harga emas dunia.
Pada Rabu (2/7/2025), emas Antam dibanderol Rp 1.913.000/gram. Naik Rp 17.000 dibandingkan hari sebelumnya.
Sementara harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam ada di Rp 1.757.000/gram. Bertambah Rp 17.000 dari posisi kemarin.
Kenaikan harga emas Antam dipicu oleh perkembangan harga emas dunia. Kemarin, harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 3.339,1/troy ons. Melesat 1,08% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 23 Juni atau sekira sepekan terakhir.
Kenaikan harga emas tidak lepas dari pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Kemarin, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) ditutup di posisi terlemah sejak Februari 2022 atau lebih dari 3 tahun terakhir.
Dinamika politik anggaran di Negeri Adikuasa jadi beban bagi langkah dolar AS. Senat sudah menyetujui RUU pajak yang diusung Presiden Donald Trump. RUU ini akan menjadi dasar hukum bagi pemotongan berbagai tarif pajak sehingga menurunkan penerimaan negara.
Akibatnya. defisit fiskal AS dikhawatirkan akan membengkak. Badan Anggaran Kongres AS memperkirakan defisit anggaran AS akan bertambah US$ 3,3 triliun selama 10 tahun ke depan.
“Risiko fiskal mungkin akan tiba,” sebut catatan Commerzbank AG.
Artinya, pemerintah harus lebih banyak mengakses pasar untuk menerbitkan surat utang demi membiayai defisit tersebut. Pasokan dolar AS akan melimpah, sehingga ‘harganya’ menjadi lebih murah.
Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Ketika dolar AS terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
“Harga emas, walau agak turun dalam beberapa waktu terakhir, masih menyimpan potensi kenaikan dalam waktu dekat jika dolar AS terus melemah,” tegas Vivek Dhar, Analis Commonwealth Bank of Australia. sebagaimana diwartakan Bloomberg News.
(aji)