Logo Bloomberg Technoz

Dia berharap ECML bisa menggeser jadwal planned shutdown tahun depan, sembari menantikan realisasi lifting dari sumur masyarakat.

Berdasarkan hitung-hitungan SKK Migas, lifting dari Blok Cepu tahun ini bakal bergerak ke level 155 ribu barel minyak per hari (bph) apabila jadwal planned shutdown diesekusi September 2025.

Sementara itu, lifting minyak dari Blok Cepu diperkirakan bergerak ke level 161,7 ribu bph apabila jadwal planned shutdown digeser ke 2026.

Senior Vice President ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) Muhammad Nurdin memproyeksikan lifting minyak dari Blok Cepu bakal berada di rentang 145 ribu bph tahun depan.

Proyeksi itu lebih rendah dari outlook lifting untuk tahun 2025 di angka 151 ribu bph.

“Sedangkan target tahun depan 145 ribu bph, kami akan evaluasi karena belum mencakup bagaimana update dari peforma 4 sumur hasil Banyu Urip Infill Clastic (BUIC),” kata Nurdin saat RDP yang sama.

Proyek BUIC memiliki sasaran untuk mengangkut perkiraan tambahan 42,92 juta barel minyak atau millions barrel oil (MMBO) melalui pengeboran 7 sumur di Lapangan Banyu Urip, yakni 5 sumur infill dan 2 sumur clastic.

Lapangan Banyu Urip saat ini berkontribusi 25% atas raihan lifting nasional. SKK Migas memperkirakan Program BUIC dapat mengerek lifting sekitar 40 sampai 60 juta barel dengan rata-rata produksi 20.000 hingga 30.000 barel per hari.

Belakangan, ECML berhasil menyelesaikan pengeboran 7 sumur sepanjang paruh pertama 2025. Dengan demikian, lifting minyak dari Blok Cepu bisa bergerak ke level 180 ribu bph memasuki semester II-2025. 

(naw)

No more pages