"Dan, mudah-mudahan sampai akhir tahun bisa sampai 200 SPPG. Tahun berikutnya kita akan naikkan 2-3 kali lipat." 

Pada program swasembada pangan, menurut dia, Polri juga telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, 135.563 petani, dan sejumlah stakeholder untuk menanam jagung pada 429 hektar. Secara paralel, polri juga terus mencoba mengembangkan inovasi bibit unggul dan pupuk yang terjangkau.

Saat ini, Polri juga telah membangun 18 gudang pangan yang ambil bagian pada sejumlah pengelolaan pangan dari hulu hingga hilir. Termasuk, pemberian pendampingan teknis dan pengadaan alat mesin pertanian.

"Upaya ini bukan hanya untuk meningkatkan kualiutas dan kuantitas hasil panen tapi juga memperkuat posisi tawar petani serta menjamin penyerapan sesuai standar Harga pemerintah," ujar Listyo.

Hingga Juni 2025, Polri telah menggelar panen raya serentak kuartal pertama dan kedua dengan hasil panen mencapai 2,5 juta ton jagung. Pada kuartal ketiga, Polri memiliki target akan menanam jagung pada 750 ribu hektar. Estimasi hasil panen samapai akan mencapai 7,5 juta ton. Sedangkan, kuartal keempat memiliki target penanaman jagung pada 1 juta hektar dengan estimasi panen hingga 10 juta ton.

Bahkan, beberapa pekan lalu, Polri juga menunjukkan keterlibatannya dalam program pemerintah menyediakan lapangan kerja. Polisi menggandeng dua perusahaan besar di Cirebon dan Brebes untuk menyerap sebanyak 35 ribu tenaga kerja. Hingga saat ini, Polri baru mengantarkan 700 buruh yang sempat mendapat keputusan PHK untuk bekerja di dua perusahaan tersebut.

"Dalam Waktu dekat 1.500 buruh lainnya juga akan dipekerjakan kembali," ujar Listyo.

(azr)