Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Masih Ketinggalan Tren Penguatan Valuta Asia

Redaksi
30 June 2025 12:28

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah masih menjadi mata uang terlemah di Asia sampai tengah hari ini, ketika sentimen pasar global sebenarnya cenderung positif dan mendukung penguatan mata uang nondolar Amerika Serikat (AS).

Pelemahan rupiah yang terjadi sejak pagi tadi, berlanjut ketika indeks saham bertahan di zona hijau dan pergerakan harga surat utang negara mayoritas naik, ditandai dengan penurunan tingkat imbal hasil alias yield.

Mengacu data Bloomberg, rupiah tergerus nilainya 0,15% pada pukul 12:00 WIB, menyentuh level Rp16.230/US$. Di belakang rupiah, dolar Taiwan dan rupee juga melemah lebih sedikit.


Sedangkan di luar tiga valuta tersebut, mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Won masih memimpin penguatan dengan kenaikan nilai hampir 0,9%, bersama yen, peso, ringgit, baht, dolar Singapura juga yuan Tiongkok.

Rupiah tertekan bahkan ketika indeks dolar AS atau DXY makin tenggelam ke level terlemah dalam lebih dari tiga tahun terakhir, kini di 97,11.