Sejumlah saham-saham barang baku yang menjadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) yang jatuh 14,2%, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) ambles 10,5% dan saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) drop 9,52%.
Disusul oleh pelemahan saham energi, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) yang terjun bebas 14,6%, saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) ambles 9,49%, dan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang melemah 9,42%.
Senada dengan itu, saham migas PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melemah 8,8%, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) ambles 6,29%. Saham PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) tergelincir 6,25%.
Hingga saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) terpeleset amat dalam mencapai 6,03%, saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melemah 4,55%, dan juga saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 4,55% menjadi pemberat IHSG.
Harga Minyak Jatuh Menyeret Saham Migas
Mencermati sebabnya yang melemah amat dalam, ketegangan di Timur Tengah mulai dingin membuat arus minyak dari choke point Selat Hormuz terpantau sedang dalam perjalanan untuk kembali pulih seperti semula.
Seperti yang dilaporkan Bloomberg News, dengan data terbaru Selasa, tampaknya mulai memperlihatkan pemulihan yang tajam. Hal ini mungkin menjadi sebuah tanda pemilik tanker sudah lebih nyaman tentang risiko keamanan di tengah gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Iran.
Israel dan Iran tampaknya mematuhi gencatan senjata yang difasilitasi oleh Presiden AS Donald Trump, mengurangi risiko terhadap pasokan.
Harga minyak telah jatuh lebih dari 13% selama tiga hari—saat para pedagang mengevaluasi gencatan senjata Iran–Israel dan laporan industri yang memperhitungkan penurunan cadangan minyak mentah AS lagi.
Minyak mentah acuan AS, West Texas Intermediate (WTI) tengah bertengger di harga US$65,09 per barel pada perdagangan hari ini, sedangkan Brent ditutup lebih rendah dari 11% hingga menetap di harga US$67,90 per barel di range harga tiga hari.
(fad)






























