Logo Bloomberg Technoz

Tensi Tinggi Iran Vs Israel-AS Menjalar Jadi Perang Digital

Redaksi
24 June 2025 18:15

Efek ledakan akibat tensi tinggi perang Israel-Iran. (Dok: Bloomberg)
Efek ledakan akibat tensi tinggi perang Israel-Iran. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketegangan antara Iran dan Israel kini tak hanya terjadi di medan perang fisik, tetapi juga telah meluas ke ranah siber. Konflik dua musuh bebuyutan di Timur Tengah ini mulai menunjukkan eskalasi digital yang signifikan, yang berpotensi melibatkan infrastruktur kritis Amerika Serikat (AS).

Meski selama ini publik disuguhi gambaran konflik berupa ratusan rudal, drone, yang menewaskan warga sipil di berbagai kota, para pejabat memperingatkan bahwa Iran dan Israel telah saling melancarkan serangan siber tingkat tinggi, sebagaimana mengutip dari Politico, Selasa (24/6/2025). 

Ketegangan kian memuncak setelah Amerika melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran, yang menurut analis, berisiko dibalas dalam bentuk serangan siber terhadap jaringan listrik, instalasi air, dan sektor penting lainnya di AS. "Dunia siber adalah salah satu senjata perang asimetris Iran," ujar Alex Vatanka, peneliti senior di Middle East Institute.


Sistem Penasihat Terorisme Nasional AS pada Minggu (22/6/2025) memperingatkan kemungkinan meningkatnya aktivitas peretasan oleh kelompok pro-Iran, termasuk terhadap jaringan dan perangkat internet Amerika yang dinilai kurang aman. Pemerintah AS pun mulai mengaktifkan kesiagaan penuh.

Jenderal Dan Caine dari Komando Siber AS mengonfirmasi bahwa unit sibernya turut mendukung serangan terhadap Iran, meskipun ia enggan menguraikan detail operasinya. Sejumlah lembaga seperti Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) juga menolak memberi komentar, namun mantan Direktur CISA, Jen Easterly, menyerukan agar semua organisasi infrastruktur penting AS "mengangkat perisai" untuk mengantisipasi serangan siber balasan.