Logo Bloomberg Technoz

Iran, Israel & AS Konflik, Dinilai Masih Jauh dari Perang Dunia 3

Farid Nurhakim
24 June 2025 14:10

Usai Bom Fasilitas Nuklir Iran, Trump Desak Iran untuk Berdamai (Bloomberg)
Usai Bom Fasilitas Nuklir Iran, Trump Desak Iran untuk Berdamai (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketegangan yang meningkat antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir telah memicu kekhawatiran global akan kemungkinan pecahnya perang skala besar. Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Shofwan Al Banna Choiruzzad, situasi saat ini belum dapat dikategorikan sebagai awal dari Perang Dunia III.

“Kalau awal dari Perang Dunia ke-3 mungkin masih uncertain,” ujar Shofwan saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Senin (23/6/2025). Ia menjelaskan bahwa definisi perang dunia melibatkan keterlibatan langsung kekuatan-kekuatan besar. “Kalau Rusia dan China ikut secara langsung, mungkin kita bisa menyebutnya perang dunia.”

Meski begitu, Shofwan menilai situasi sekarang adalah semacam “chicken game”, di mana masing-masing pihak berusaha meningkatkan posisi tawar dengan mempertaruhkan eskalasi. “Amerika Serikat setelah membom, dia juga mengirimkan pesan bahwa ‘ayo ke meja perundingan’, bahkan ada gosip sebelum membom, Amerika sudah kasih pesan duluan ke Iran,” katanya.


Kondisi ini, menurutnya, mencerminkan perhitungan hati-hati dari semua pihak. Iran, misalnya, berada di posisi sulit: jika tidak membalas, akan terlihat lemah; jika membalas terlalu keras, bisa memicu perang besar. “Belum [Perang Dunia ke-3], tetapi bukan tidak mungkin,” tegasnya.

Penutupan Selat Hormuz: Ancaman Nyata yang Masih Ditimbang

Terkait wacana penutupan Selat Hormuz oleh Iran, Shofwan menyebut hal itu sebagai salah satu opsi strategis yang kini berada di atas meja para pengambil kebijakan di Teheran. “Kalau [Selat] Hormuz ditutup, pasar minyak pasti terpukul sekali, itu jalur yang penting,” ujarnya.