Logo Bloomberg Technoz

BI Tahan BI Rate di Level 5,5%, Ini Komentar Kemenkeu

Merinda Faradianti
19 June 2025 10:27

Kepala Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu (Dok: Azura Yumna/Bloomberg Technoz)
Kepala Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu (Dok: Azura Yumna/Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) baru saja memutuskan menahan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 5,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Juni 2025. Menanggapi hal itu, Kementerian Keuangan menilai keputusan bank sentral dilakukan untuk menjaga stabilitas ekonomi, dan Bendahara Negara akan bergerak di kisaran kondisi yang sama.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan, dari sisi instrumen, kondisi surat berharga negara (SBN) relatif aktraktif ditopang oleh stabilitas ekonomi dan fiskal yang aman dan stabil.

"Sehingga dalam secara year to date (tahun kalender), sekarang kita sudah Rp50 triliun lebih capital inflow (mengalami aliran modal masuk) ke dalam SBN," ujar Febrio, dikutip Kamis (19/6/2025).

Dia juga mengklaim bahwa imbal hasil atau yield SBN pada awal 2025 telah menurun 40 basispoin. Padahal, tak banyak negara yang mengalami penurunan yield di tengah kondisi ekonomi yang tak pasti seperti saat ini.

"Biasanya yang terjadi dari emerging economy (negara berkembang) adalah capital outflow (aliran modal keluar), yield-nya naik. Kalau Indonesia terbalik, kita capital inflow (aliran modal masuk), yield-nya turun karena memang banyak ketertarikan untuk membeli SBN," klaim Febrio.