Logo Bloomberg Technoz

Dalam seminggu terakhir. indeks ini menguat 1,16%.

Dollar Index (Sumber: Bloomberg)

Berbagai sentimen berpihak ke dolar AS, yang berstatus sebagai aset aman (safe haven asset). Sejumlah dinamika membuat pelaku pasar lebih memilih dolar AS untuk menyelamatkan diri.

Pertama adalah perkembangan di Timur Tengah. Bloomberg News mengabarkan, sejumlah pejabat senior pemerintahan AS bersiap untuk kemungkinan menyerang Iran dalam beberapa hari ke depan. Ini menandakan konflik di Timur Tengah mungkin akan meluas dengan melibatkan kekuatan-kekuatan luar.

Kedua adalah hasil rapat bank sentral AS Federal Reserve. Malam tadi waktu Indonesia, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan di 4,25-4,5%.

Dalam rapat Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC) kali ini, The Fed juga merilis proyeksi terbaru, termasuk arah suku bunga acuan. Berdasarkan dot plot edisi Juni, ada kemungkinan Federal Funds Rate turun 2 kali tahun ini.

The Fed's June Dot Plot. (Sumber: Federal Reverse)

Akan tetapi, suara tidaklah bulat. Kini ada 7 orang anggota FOMC yang memperkirakan tidak ada penurunan suku bunga acuan tahun ini. Bertambah dari dot plot edisi Maret yang sebanyak 4 orang.

“Powell bermain aman. Memang The Fed masih berpegang pada kemungkinan 2 kali penurunan (suku bunga acuan), tetapi gemetar karena isu tarif. Jadi tidak ada urgensi untuk mengubah (suku bunga acuan). 

“Situasinya memang rumit. Ada perlambatan ekonomi, ancaman inflasi, dan situasi geopolitik yang memanas,” jelas Haris Khurshid, Chief Investment Officer di Karobaar Capital, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Kamis 19 Juni 2025 (Riset Bloomberg Technoz)

Secara teknikal, rupiah berpotensi melanjutkan tren pelemahan. Target support terdekat adalah Rp 16.310-16.350/US$. Support kuat ada di Rp 16.400/US$.

Selama nantinya nilai rupiah bertengger di atas Rp16.400/US$, maka masih ada potensi untuk lanjut melemah hingga Rp16.500/US$.

Sementara trendline sebelumnya pada time frame harian menunjukkan resisten terdekat potensial di Rp 16.250/US$. Kemudian, target penguatan lanjutan adalah Rp 16.200/US$.

Apabila terjadi penguatan sampai Rp 16.200-16.180/US$ dalam tren jangka pendek, maka rupiah berpotensi terus menguat dan menguji resisten baru hingga Rp 16.100/US$.

(aji)

No more pages