Logo Bloomberg Technoz

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) sempat naik hingga 1,7%, diperdagangkan mendekati level US$73 per barel setelah sebelumnya ditutup turun 1,7% pada Senin (16/6/2025). Penurunan sebelumnya dipicu oleh sinyal bahwa Iran ingin meredakan ketegangan yang meningkat sejak Israel melancarkan serangan ke sejumlah situs nuklir dan target militer Iran pekan lalu.

"Proyeksi akan ditahan dulu terutama terkait meningkatnya tensi geopolitik dan perkembangan harga minyak," ujar David.

Sebelumnya, berdasarkan analisis tim riset Bloomberg Technoz, konsensus pasar sampai Selasa pagi ini memperkirakan BI rate akan ditahan pada level 5,50%. Namun, sebanyak 9 dari 31 ekonom yang disurvei Bloomberg, memperkirakan BI berpeluang memangkas bunga acuan lagi sebesar 25 basis poin pada Rabu esok.

Sementara, Josua masih melihat ruang bagi BI untuk menerapkan pemangkasan suku bunga kebijakan lebih lanjut, didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang melemah, inflasi yang terkendali, potensi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat Federal Reserves atau The Fed, dan sektor eksternal Indonesia yang relatif kuat, sebagaimana tercermin dalam defisit neraca berjalan yang terkendali.

"Kami memperkirakan BI akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada kuartal ketiga 2025, membawa suku bunga kebijakan menjadi 5,25%, dan mempertahankannya pada level tersebut hingga akhir tahun," ujar Josua.

Presiden AS Donald Trump pada Senin (16/6/2025) menyerukan evakuasi ibu kota Iran, Teheran, hanya beberapa jam setelah ia kembali mendesak para pemimpin Iran untuk menandatangani kesepakatan pembatasan program nuklir. Di saat yang sama, Israel memberi sinyal bahwa serangan militernya akan terus berlanjut.

"Iran seharusnya menandatangani 'kesepakatan' yang saya sarankan kepada mereka," tulis Trump dalam unggahan di media sosial dari sela-sela KTT para pemimpin G-7 di Alberta, Kanada. "Sungguh memalukan dan sia-sia, mengorbankan nyawa manusia. Sederhananya, IRAN TIDAK BOLEH MEMILIKI SENJATA NUKLIR. Sudah saya katakan berulang kali! Semua orang harus segera mengevakuasi Tehran!"

Di sisi lain, para pejabat Israel mengklaim bahwa pasukan mereka telah menguasai sebagian besar wilayah udara Iran dan menghancurkan sejumlah fasilitas penting yang terkait dengan program misil dan nuklir sejak serangan besar-besaran dilancarkan pada Jumat lalu. Serangan tersebut memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan Timur Tengah.

Pada hari yang sama, Israel memperingatkan salah satu distrik di Tehran untuk segera mengungsi menjelang hari keempat serangan udara. Rekaman video dari lokasi memperlihatkan kemacetan parah di jalan-jalan utama, ketika warga mencoba meninggalkan kota.

"Mereka ingin berhenti, namun tetap memproduksi senjata kematian, baik itu senjata nuklir yang mengancam eksistensi kami maupun misil balistik," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam konferensi pers Senin, sebelum komentar terbaru Trump muncul.

"Kami berkomitmen untuk menghancurkan dua ancaman ini," lanjutnya. “Jika itu bisa dicapai dengan cara lain, silakan – tapi kami sudah memberikan kesempatan selama 60 hari,” katanya, merujuk pada periode negosiasi yang menurutnya berakhir dengan dimulainya serangan Israel pada Jumat lalu.

(lav)

No more pages