Saat ini, AMMN tengah membangun fasilitas smelter tembaga dan PMR dengan kapasitas input 900.000 ton konsentrat per tahun dari tambang Batu Hijau dan Elang. Smelter akan memproduksi hingga 220.000 ton katoda tembaga dan 830.000 ton asam sulfat per tahun. PMR akan mengolah 970 ton lumpur anoda untuk menghasilkan 579 kilo ons emas, 1,8 juta ons perak, dan 77 ton selenium.
Smelter mencapai penyelesaian mekanis pada 31 Mei 2024 dan kini dalam tahap komisioning. Fasilitas utama seperti Flash Smelting Furnace (FSF), Flash Converting Furnace (FCF), dan anode furnaces telah beroperasi.
AMMN juga membangun PLTGU 450 MW dan fasilitas LNG. Komisioning dilakukan bertahap sejak 2024 dan ditargetkan selesai akhir 2025. Dua turbin gas 50 MW telah aktif sejak kuartal II/2024, menyuplai listrik ke smelter. Empat turbin lainnya siap diaktifkan sesuai kebutuhan. Fasilitas LNG untuk penyimpanan dan regasifikasi juga sedang dibangun. Pembangkit ini akan menopang smelter, ekspansi konsentrator, dan proyek Elang.
Pabrik konsentrator turut diperluas untuk meningkatkan kapasitas input menjadi 85 juta ton per tahun, guna mendukung pengolahan bijih dari Fase 8 Batu Hijau dan Elang. Penyelesaian mekanis ditargetkan pada kuartal IV/2025.
Sebagai informasi, pada 2024, AMMN membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$636,89 juta, naik 152,59% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar US$252,14 juta. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan produktivitas tambang, termasuk tembaga, emas, dan konsentrat, yang masing-masing melampaui target perusahaan sebesar 6%, 7%, dan 6%.
Dari sisi pendapatan, AMMN mencatatkan penjualan bersih sebesar US$2,66 miliar atau meningkat 30,99% secara tahunan. Penjualan tembaga mencapai US$1,19 miliar, naik 4,39%, sementara penjualan emas melonjak 65,47% menjadi US$1,46 miliar.
Dengan beban pokok penjualan sebesar US$1,31 miliar, AMMN mencetak laba kotor sebesar US$1,34 miliar, naik 49,12% dibandingkan tahun sebelumnya. EBITDA juga tumbuh 40% menjadi US$1,42 miliar, disertai kenaikan margin dari 50% menjadi 54%.
Aset perusahaan tercatat mencapai US$11,12 miliar pada akhir 2024, meningkat 22,25% secara tahunan. Liabilitas naik 31,63% menjadi US$5,87 miliar, sementara ekuitas tumbuh 13,22% menjadi US$5,24 miliar. Meski demikian, kas dan setara kas akhir tahun tercatat menurun 38,6% menjadi US$754,28 juta.
(art/dhf)

































