Sementara itu, praktisi senior industri migas Hadi Ismoyo menuturkan tidak hanya soal perang Israel-Iran, setidaknya terdapat enam tensi geopolitik yang dapat menyulut harga minyak ke level mendekati US$85 per barel dalam waktu dekat.
Pertama, koridor Selat Hormuz dikendalikan juga oleh Iran, sehingga jalur perdagangan penting minyak dunia itu sudah tidak lagi leluasa seperti dahulu.
Kedua, koridor penting lainnya seperti Laut Merah juga masih diganggu kelompok pemberontak Houthi, sehingga lalu-lintas minyak mentah dari Timur Tengah sedikit banyak terganggu.
Ketiga, Rusia masih geram pada Ukraina, sehingga turut mencederai pasokan dan aliran minyak dunia walapun sektor energi Kremlin tengah diembargo Barat.
Keempat, seteru Taiwan dan China—selaku importir utama minyak dunia — makin memanas. Kelima, India dan Pakistan, selaku dua negara pemilik nuklir, juga masih saling mengawasi.
“Nah, yang terbaru, keenam, Iran melawan Israel ini juga bisa merembet ke mana-mana dampaknya di kawasan Teluk. Walau ekonomi dunia belum baik-baik saja, ketegangan perang di banyak fron akan mengerek harga minyak ke kesetimbangan baru tersebut,” kata Hadi.
Dia menambahkan tensi geopolitik yang makin meluas sangat memengaruhi harga minyak karena perang membutuhkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dalam jumlah besar.
“Perang juga membuat jalur lalu-lintas perdagangan energi terganggu, sehingga shipping cost membengkak karena harus mencari jalur aman untuk menghindar. Jalur alternatif itu kadang makin jauh rutenya,” ujarnya.
Pada Senin (16/6/2025) di jeda Sesi I perdagangan siang hari, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) mencatat penguatan 8% menjadi US$73,63/barel.
Sedangkan, harga minyak Brent juga melesat 7,76% menjadi US$74,70/barel sejak pecahnya ketegangan Israel vs Iran usai terpangkas sebagian kenaikan.
Dalam perkembangan lain, pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan telah mengidentifikasi banyak rudal yang dilancarkan dari Iran pada Senin (16/6/2025) dini hari. Rudal-rudal itu menghantam sejumlah daerah permukiman di bagian tengah dan pesisir negara Yahudi itu.
Melansir laporan CNN, sebuah video dari serangan itu menunjukkan ledakan terlihat di kota pesisir Israel, Haifa, merusak bangunan dan membakar infrastruktur sekitar. Rudal tampak menghantam area di sekitar kilang minyak di Haifa.
Langit di atas kilang minyak terlihat diterangi oleh rudal-rudal yang berdatangan, di mana beberapa di antaranya mengenai berbagai target di dekat kilang minyak itu. Bangunan dan infrastruktur terlihat terbakar saat rudal-rudal itu mengenai sasaran.
Rudal yang ditembakkan dari Israel terlihat berusaha mencegat beberapa rudal Iran, seperti yang terlihat dalam video tersebut.
Ledakan keras terdengar selama serangan yang sedang berlangsung. Petugas tanggap darurat merawat korban-korban yang terluka dan menyelamatkan warga yang terjebak dalam bangunan.
(mfd/naw)
































