Logo Bloomberg Technoz

Konflik Iran Meluas, Infrastruktur Energi Jadi Sasaran Israel

News
15 June 2025 13:00

Situasi usai serangan Israel ke Iran di Teheran, Jumat (13/6/2025). (Tangkapan Layar video Bloomberg)
Situasi usai serangan Israel ke Iran di Teheran, Jumat (13/6/2025). (Tangkapan Layar video Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Krisis yang tengah berlangsung di Timur Tengah kini merembet ke sektor energi Iran. Israel melancarkan serangan ke ladang gas raksasa di Teluk Persia, meningkatkan kekhawatiran terhadap potensi gangguan baru di pasar global.

Serangan Israel pada Sabtu (14/6/2025) memicu ledakan besar dan kebakaran di fasilitas pengolahan gas alam yang terhubung dengan ladang South Pars, salah satu ladang gas terbesar dunia yang dimiliki Iran. Serangan di fasilitas darat Phase 14 ini memaksa penghentian produksi di salah satu platform lepas pantai, menurut laporan kantor berita semi-resmi Tasnim.

Penargetan aset energi ini membuka babak baru dalam konflik yang mulai pecah pada Jumat, ketika Israel menggempur fasilitas nuklir Iran. Meski kerusakan pada fasilitas gas tersebut sebagian besar mempengaruhi pasokan energi domestik Iran, namun eskalasi konflik ini tetap berpotensi memicu gejolak harga minyak dunia saat perdagangan dibuka kembali setelah akhir pekan.


Serangan ini meningkatkan risiko gangguan terhadap infrastruktur minyak Iran, produsen minyak terbesar ketiga di OPEC, serta mengancam pengiriman minyak dari kawasan sekitarnya. Harga minyak AS sempat melonjak hingga 14% pada Jumat sebelum stabil di kisaran US$73 per barel.

“Hal ini akan menjadi cukup signifikan," kata Richard Bronze, Kepala Geopolitik di Energy Aspects Ltd. "Kita tampaknya memasuki siklus eskalasi, dan muncul pertanyaan apakah Israel akan terus menyasar infrastruktur energi Iran lainnya," tambahnya.