María Paula Mijares Torres dan Eliyahu Kamisher- Bloomberg News

Bloomberg, Ribuan demonstran turun ke jalan di ratusan kota di Amerika Serikat pada Sabtu (15/6/2025), dalam unjuk rasa nasional menentang Presiden Donald Trump, bersamaan dengan parade militer besar-besaran di Washington yang didukung langsung oleh Trump.

Para aktivis anti-Trump, termasuk kelompok hak sipil dan serikat pekerja, menggelar protes serentak di bawah tema “No Kings”, sebagai bentuk penolakan terhadap gaya kepemimpinan Trump yang mereka anggap otoriter. Aksi ini juga bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-79 sang presiden, yang ditandai dengan parade kekuatan militer AS.

Awalnya, unjuk rasa ini digagas untuk memprotes keputusan Trump yang mengubah perayaan 250 tahun Angkatan Darat AS menjadi pertunjukan militer skala besar. Ketegangan semakin meningkat setelah penggerebekan para imigran oleh otoritas federal di Los Angeles yang memicu kemarahan publik dan memperuncing konflik politik antara Trump dan para pemimpin Partai Demokrat.

Demonstrasi besar terjadi di Philadelphia, kota bersejarah tempat lahirnya kemerdekaan AS. Selain itu, demonstrasi juga terjadi di Chicago, San Francisco, San Diego, dan Los Angeles. Di Los Angeles, aksi penolakan terhadap razia imigran membuat Trump mengambil alih komando Garda Nasional negara bagian tersebut dan mengerahkan pasukan Marinir AS.

Di New York, massa berkumpul di Bryant Park, Manhattan, kemudian berjalan menyusuri Fifth Avenue. Aksi serupa juga berlangsung di kampus Columbia University.