“Pastikan kita menunjukkan wajah terbaik Los Angeles dan negara ini,” ujar Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, saat membuka aksi. “Mari kita jadi penyeimbang atas provokasi, eskalasi, dan kekerasan.”
Kepala Kepolisian Los Angeles, Jim McDonnell, memperkirakan puluhan ribu orang akan turun ke jalan, dan prediksi tersebut menjadi kenyataan. Meski aksi berjalan damai sepanjang hari, polisi akhirnya membubarkan massa di dua area pusat kota setelah beberapa orang melempar batu dan benda lain. Polisi pun mengizinkan penggunaan peluru yang aman di area tersebut.
Rekaman dari pusat kota Los Angeles menunjukkan polisi menunggangi kuda mendorong kerumunan, sementara granat asap dilemparkan ke area unjuk rasa.
Meski panitia menyerukan aksi damai, kekerasan tetap membayangi rangkaian demonstrasi hari itu. Di Minnesota, dua anggota parlemen Partai Demokrat ditembak dalam insiden yang oleh Trump disebut sebagai serangan terarah. Satu di antaranya tewas. Atas insiden tersebut, panitia “No Kings” membatalkan seluruh agenda aksi di negara bagian tersebut, sementara aparat memburu pelaku penembakan.
Di Texas, kompleks gedung parlemen negara bagian di Austin sempat dikosongkan usai adanya ancaman kepada sejumlah legislator yang hendak mengikuti aksi “No Kings”. Kepolisian Texas menangkap seorang tersangka di kota La Grange beberapa jam kemudian.
Sekitar 2.000 aksi dilaporkan berlangsung di seluruh negera tersebut, mulai dari Pantai Barat, Miami, Midwest, hingga New England.
Washington secara khusus dikecualikan dari agenda aksi nasional. Penyelenggara ingin menunjukkan kontras antara parade militer di ibu kota dengan suara warga yang bergema di berbagai penjuru AS. Meski begitu, sekitar 200 orang tetap menggelar aksi di lokasi berjarak 20 menit berjalan kaki dari Gedung Putih, menurut laporan Associated Press (AP).
Di Louisville, Kentucky, ribuan orang menyanyikan lagu bersama dan mendapat dukungan dari pengemudi yang membunyikan klakson, demikian laporan stasiun TV WHAS.
Senator AS Bernie Sanders juga ikut turun ke jalan bersama lebih dari 500 orang di Stowe, Vermont. “Kami menolak otoritarianisme yang telah mencengkeram negara ini,” kata Sanders dalam orasinya.
(bbn)































