Logo Bloomberg Technoz

Pada 2026, pagu indikatif Kemenhan justru bergeser menjadi kedua terbesar setelah Badan Gizi Nasional (BGN). Pagu indikatif belanja Kemenhan adalah Rp167,4 triliun pada 2026. 

Meski bergeser ke posisi nomor dua, pagu indikatif tersebut naik 20,2% secara tahunan atau year-on-year (yoy) bila dibandingkan dengan anggaran setelah diefisiensi. 

Pagu indikatif program modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista), non-alutsista, dan sarana prasarana (sarpras) pertahanan Rp71,91 triliun.

Hal itu termaktub dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) RAPBN Tahun Anggaran 2026.

Sebelumnya, Erdogen mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia akan membeli 48 jet tempur dari negaranya. Hal ini dilakukan seiring upaya Turki membangun industri pertahanan dan meningkatkan ekspor peralatan militer.

Kesepakatan penjualan pesawat generasi kelima Kaan, yang masih dalam tahap pengembangan di Turki, disebut Erdogan sebagai kesepakatan militer "pemecah rekor" bagi negaranya, tanpa mengungkapkan rincian nilai kontrak. 

Ia menyebut perjanjian ini “jelas mencerminkan kemajuan dan kapabilitas industri pertahanan domestik dan nasional kami.” sebutnya.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan rencana pembelian 48 unit jet tempur Kaan dari Turki bertujuan untuk memperkuat industri pertahanan Tanah Air, dalam rangka modernisasi teknologi pertahanan Indonesia.

Karo Infohan Setjen Kemenhan Brigjen Frega Wenas menjelaskan kesepakatan pembelian 48 jet tempur Kaan baru sebatas penandatanganan nota kesepahaman, tetapi ke depannya kontrak yang diteken akan meliputi kesepakatan alih teknologi.

Frega sendiri belum dapat memastikan angka pasti pembelian jet tempur dari Turki tersebut, menurutnya jumlah 48 merupakan kemungkinan terbesar yang akan dibeli oleh Indonesia. Ia menegaskan, kejelasan pembelian pesawat Kaan baru diketahui usai Indonesia dan Turki meneken kontrak jual-beli.

“Dalam kontrak itu apakah ada alih teknologi, berapa persen alih teknologinya, berapa yang mau diproduksi bersama, komponen apa yang nah itu masih dalam proses negosiasi," Frega kepada awak media, dikutip Jumat (13/6/2025).

"Dan tentunya itu akan butuh waktu, yang penting adalah kemarin menunjukkan komitmen kita untuk terus membangun, melakukan modernisasi, bukan hanya kita membeli, tapi kita juga ingin membangun industri pertahanan strategis kita,” lanjut dia.

(lav)

No more pages