Logo Bloomberg Technoz

Sebagai perbandingan, aktivitas IPO di bursa efek Hong Kong (HKSE) sepanjang kuartal I-2023 melibatkan 18 emiten baru dengan nilai penghimpunan dana HK$ 6,6 miliar (Rp 12,62 triliun). Demikian dicatat oleh firma keuangan Deloitte.

Sedangkan di bursa India, IPO pada kuartal I-2023 hanya melibatkan 4 emiten. Total penghimpunan dana bernilai US$ 107 juta (Rp 1,6 triliun).

Maraknya aktivitas IPO menjadi salah satu faktor yang membuat investor asing getol masuk ke bursa saham Nusantara. Per kemarin, investor asing membukukan beli bersih Rp 16,77 triliun sepanjang tahun ini.

Sektor Energi dan Tambang

Menariknya, emiten dengan IPO terbesar di BEI tahun ini datang dari sektor energi dan pertambangan. Misalnya PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL). IPO emiten ini berhasil meraup dana Rp 9.9 triliun, terbesar sepanjang 2023 (sejauh ini).

NCKL bergerak di bidang pertambangan dan pemrosesan nikel. Aktivitas pertambangan perseroan berpusat di Desa Kawasi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Selatan.

NCKL mengoperasikan dua fasilitas pemurnian (smelter) nikel yang menghasilkan feronikel, bahan baku pembuatan baja tahan karat (stainless steel). Selain itu, smelter ini juga menghasilkan bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.

Kala IPO, harga saham NCKL ada di Rp 1.305/unit dan memuncak di Rp 1.445/unit pada 18 April. Kemarin, harga saham NCKL ditutup di Rp 825/unit. Jadi sejak IPO hingga kemarin, harga saham perseroan ambles 36,78%.

Harga Saham NCKL (Sumber: Bloomberg)

Di posisi kedua ada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). IPO pada 24 Februari, aktivitas IPO perseroan meraup dana Rp 9,06 triliun. 

PGEO, seperti namanya, adalah anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang geotermal alias panas bumi. PGEO mengelola lapangan panas bumi di Kamojang, Lahendon, Ulubelu, Karaha, Lumut Balai, dan lain-lain.

PGEO melakukan operasi mandiri dan juga bekerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk memasok sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB). Kerja sama dengan PLN menghasilkan kapasitas produksi listrik sekitar 1.205 MW.

Kala IPO, harga saham PGEO ada di Rp 875/unit. Sempat anjlok ke Rp 615/unit pada 10 April, kemarin saham PGEO ditutup di posisi Rp 860/unit.

Harga Saham PGEO (Sumber: Bloomberg)

Kendaraan Listrik

Tren kendaraan listrik di dunia membuat Indonesia diuntungkan. Maklum, Indonesia punya sumber daya alam untuk memproduksi komponen kendaraan listrik.

Data US Geological Survey menyebutkan, produksi nikel Indonesia pada 2021 adalah 1 juta ton, terbesar dunia. Cadangan nikel Zamrud Khatulistiwa ditaksir mencapai 21 juta ton, terbesar di dunia bersama dengan Australia.

“Indonesia adalah fokus di pasar saat ini. Kami juga ingin berbuat lebih banyak,” tegas Sunil Khaitan, Head of Equity Capital Markets untuk Asia Tenggara di Bank of America Corp yang berbasis di Singapura, sebagaimana diwartakan Bloomberg News.

Aktivitas IPO di Indonesia (Sumber: Bloomberg)

“Topik seputar EV (kendaraan listrik) akan tetap kuat. Ini yang menjadi titik terang di pasar modal. Kami memperkirakan beberapa IPO besar akan datang di pasar Indonesia di sektor tersebut,” tambah Udhay Furtado, Co-Head ECM untuk Asia Pasifik di Citigroup Inc, juga dikutip dari Bloomberg News.

(aji/hps)

No more pages