Internet RI Lemot, Pengamat Soroti Soal Infrastruktur-Tata Kelola
Pramesti Regita Cindy
12 June 2025 15:40

Bloomberg Technoz, Jakarta - Belum adanya perkembangan signifikan atas kecepatan internet di Indonesia berpangkal dari persoalan menumpuk, seperti tantangan geografis, kesenjangan infrastruktur, dan tata kelola birokrasi yang belum efisien, kata Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi.
Belum lama, Speedtest Global Index Ookla menyampaikan laporan peringkat negara dengan kecepatan internet paling ngebut. Per April 2025, Indonesia berada di urutan ke 85 dari 104 negara dalam kategori mobile (40,51 Mbps), sedangkan untuk kategori fixed broadband (34,37 Mbps), Indonesia berada diperingkat 120 atau naik tiga posisi dari 155 negara.
Pada saat yang sama hasil pengembangan NICT, Jepang, telah mampu membuat terobosan berupa teknologi internet cepat 1,02 juta Gbps atau 1,02 Petabit per detik. Negara-negara maju juga beberapa diantaranya telah mendukung jaringan serat optik di hampir seluruh wilayah.
"Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, yang membuat pembangunan infrastruktur telekomunikasi seperti kabel serat optik dan menara pemancar (BTS) menjadi sangat menantang, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T)," kata Heru kepada Bloomberg Technoz, Kamis (12/6/2025).
Sejalan dengan hal tersebut, Heru juga menyoroti masih mahalnya layanan internet tetap (fixed broadband) di Indonesia, dimana penyedia layanan cenderung mematok tarif tinggi, membatasi akses masyarakat luas terhadap layanan berkualitas tinggi.