Insiden terbaru ini terjadi setelah Jepang menuding China secara bersamaan mengerahkan dua kapal induk, Shandong dan Liaoning, di dekat pulau-pulau terpencil Jepang di Samudra Pasifik untuk pertama kalinya pada akhir pekan lalu.
"Kami telah menyatakan keprihatinan serius atas insiden ini, dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden serupa," kata Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers pada Kamis (12/6/2025).
"Saya ingin menahan diri untuk tidak membuat pernyataan definitif tentang niat di balik aksi militer China ini," katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah Jepang akan terus mengeluarkan peringatan sesuai kebutuhan.
Tidak ada kerusakan atau cedera akibat insiden tersebut.
Media lokal melaporkan bahwa insiden ini menandai pertama kalinya sejak Juni 2014 bahwa pesawat China terbang dalam jarak dekat dengan pesawat Jepang.
(bbn)
































