Clara Hernanz Lizarraga - Bloomberg News

Bloomberg, Perusahaan induk Zara, Inditex SA, melaporkan awal kuartal kedua yang lesu dan memperingatkan bahwa fluktuasi nilai tukar mata uang kemungkinan akan memberikan dampak lebih besar terhadap kinerja tahun ini dibandingkan perkiraan sebelumnya. Saham perusahaan pun anjlok.

Pendapatan ritel pakaian terbesar di dunia ini meningkat 6% dalam lima minggu hingga 9 Juni, tidak termasuk pengaruh kurs. Namun, angka tersebut lebih lemah dibandingkan awal musim panas tahun lalu, menurut pernyataan perusahaan yang berbasis di Arteixo, Spanyol, pada Rabu (11/6/2025).

“Rilis ini gagal menghapus kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan,” tulis para analis di Barclays dalam sebuah catatan.

Saham Inditex turun hingga 6,4% pada perdagangan pagi di Madrid. Sejak awal tahun, harga saham perusahaan telah melemah sekitar 4,7%.