Logo Bloomberg Technoz

KEBTKE Dominan Ciptakan Lapangan Kerja, PLN Siap Cetak SDM Unggul


Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam acara Human Capital Summit 2025 di JICC. (03/06/25) (Dok. PLN)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam acara Human Capital Summit 2025 di JICC. (03/06/25) (Dok. PLN)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa subsektor Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE) akan menjadi penyumbang utama lapangan kerja di sektor ESDM hingga tahun 2030. Menanggapi hal tersebut, PT PLN (Persero) menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh upaya Pemerintah dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas guna mendukung keberhasilan transisi energi dan mencapai kemandirian energi nasional.

Bahlil mengungkapkan bahwa hingga tahun 2030, Kementerian ESDM memiliki tiga fokus utama, yaitu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (Migas), mengembangkan hilirisasi di berbagai sektor, serta menjalankan transisi energi. Untuk merealisasikan ketiga target tersebut, diperlukan penciptaan lebih dari 6,2 juta lapangan kerja.

”Ada tiga pekerjaan besar di Kementerian ESDM. Yang pertama adalah bagaimana kita menaikkan lifting, yang kedua adalah bagaimana kita membangun hilirisasi di semua sektor, dan yang ketiga adalah transisi energi dan ini kita membutuhkan lapangan pekerjaan kurang lebih sekitar 6,2 juta sampai dengan 2030," kata Bahlil dalam acara Human Capital Summit 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC) pada Selasa (3/6).

Bahlil merinci bahwa total 6,2 juta lapangan kerja di sektor ESDM mencakup 3.764 jenis pekerjaan. Dari jumlah tersebut, sekitar 3.277 jenis pekerjaan atau sekitar 79% didominasi oleh sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (KEBTKE).


”Dari mana itu jenis pekerjaan? 79% itu di sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, 14% di sektor migas, 7% di sektor geologi mineral dan batubara. Jadi paling banyak di sana,” tandas Bahlil.

Karena itu, Bahlil mendorong kolaborasi antar sektor guna mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, yang tidak hanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendukung tercapainya kemandirian energi nasional sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi ini harus betul-betul kita mampu beradaptasi dengan lapangan pekerjaan. Indonesia akan menuju negara yang lebih baik seperti apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo untuk kita mandiri energi dan berdiri di kaki sendiri,” ujar Bahlil.