PHK tersebut, lanjut laporan itu, akan menyasar kepada sekitar 80% karyawan. Sementara itu, mereka yang bertahan akan pindah ke kantor ByteDance (pengelola TikTok), Jakarta.
Kabar ini juga kembali dikuatkan oleh salah seroang sumber internal perusahaan, yang meminta identitasnya disamarkan saat berbicara dengan Bloomberg Technoz, yang mengakui bahwa PHK memang telah menjadi keputusan manajemen perusahaan.
Namun, sumber tersebut tidak merinci jumlah karyawan yang akan terdampak.
Juru Bicara TikTok Tokopedia di Indonesia hanya menyebut bahwa perusahaan secara teratur melakukan evaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian organisasi untuk memperkuat operasional dan meningkatkan layanan kepada pelanggan.
Di sisi lain, Bloomberg News pada akhir Mei lalu juga menurunkan laporan bahwa TikTok tengah bersiap kebijakan pemangkasan (PHK) karyawan. Sumber-sumber yang mengetahui rencana ini bilang bahwa unit e-commerce milik ByteDance Ltd. asal China ini akan memotong peran kerja di seluruh divisi termasuk logistik, pemasaran, dan gudang.
Sekadar catatan, pada Januari 2024, GoTo menjual 75,01% saham Tokopedia kepada TikTok, anak perusahaan ByteDance. Langkah ini memungkinkan TikTok untuk kembali beroperasi di sektor e-commerce Indonesia setelah sebelumnya dilarang menjalankan TikTok Shop secara langsung karena regulasi pemerintah.
TikTok diketahui menyelesaikan transaksi kemitraan dengan Tokopedia tahun lalu senilai US$1,5 miliar atau setara Rp24,4 triliun. Atas penggabungan TikTok-Tokopedia, perusahaan pun mengambil langkah restrukturisasi.
(ain)
