Sejumlah data yang dirilis di AS suportif bagi harga emas. Institute of Supply Management (ISM) melaporkan, aktivitas sektor jasa Negeri Paman Sam yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) berada di 49,9 pada Mei.
PMI di bawah 50 menandakan aktivitas yang berada di zona kontraksi, bukan ekspansi. Ini adalah kali pertama sektor jasa AS masuk zona kontraksi sejak Juni tahun lalu.
Kemudian Automatic Data Processing (ADP) juga merilis angka penciptaan lapangan kerja di sektor swasta periode Mei. Hasilnya, ada 37.000 lapangan kerja yang tercipta bulan lalu, terendah sejak Maret 2023.
Berbagai data ini menggambarkan perekonomian Negeri Adikuasa sedang tidak baik-baik saja. Kebutuhan akan berbagai stimulus kian mendesak, termasuk dari sisi moneter dengan penurunan suku bunga acuan.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas jadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
(aji)






























