Bloomberg Technoz, Jakarta - Tokopedia, yang dulu dikenal sebagai simbol kebangkitan e-commerce Indonesia, kini menghadapi sejumlah tantangan berat setelah serangkaian transformasi bisnis yang dilakukannya. 

Kembali, Tokopedia (yang kini bersatu dengan TikTok-layanan social commerce milik ByteDance, China) dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK ratusan karyawannya seiring langkah efisiensi usai integrasi dengan TikTok Shop. 

Perjalanan Tokopedia

Didirikan pada 17 Agustus 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison, Tokopedia tumbuh pesat menjadi salah satu unicorn pertama di Indonesia. Platform ini menjanjikan memberi ruang bagi pelaku UMKM untuk menjual produk mereka secara online, menjadikannya pionir dalam digitalisasi perdagangan di tanah air.

Hal ini dibuktikan oleh Tokopedia, di mana mereka berhasil mendapatkan pendanaan dari berbagai pihak. Dalam keterangan resmi bulan Maret 2010 Tokopedia umumkan investasi baru dari East Ventures. Pada awal 2009 Tokopedia diketahui telah mendapatkan seed funding dari PT. Indonusa Dwitama untuk launching Tokopedia.com pada Agustus 2009.

Pada 2014 Softbank dan Sequoia diketahui menyuntikan dana kepada Tokopedia. Tak hanya itu pada 2017, seiring masuknya perusahaan ke bisnis digital dan fintech, Alibaba Group juga diketahui menyuntikan pendanaan sebesar US$1,1 miliar, yang turut dilanjutkan pada 2018 sebesar US$1,1 miliar.