Ketidakpastian global jadi pemicu kenaikan harga emas. Di Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump mengancam bakal memberlakukan tarif bea masuk sebesar 50% untuk impor aluminium dan baja. Trump berencana mengenakan tarif ini mulai 4 Juni waktu Washington DC.
Hubungan AS dan China juga agak menegang. Di tengah proses negosiasi dagang, AS menuding China melakukan pelanggaran. Tidak mau kalah, Beijing pun menuduh AS melakukan pelanggaran.
Sementara di Eropa, tensi juga meningkat. Ukraina melancarkan serangan udara ke wilayah Rusia, yang merusak lebih dari 40 unit pesawat milik Negeri Beruang Merah, Moskow pun membalas dengan serangan misil dan pesawat tanpa awak (drone) ke wilayah Ukraina.
Emas adalah aset yang dipandang aman (safe haven asset). Saat situasi sedang tidak menentu, maka emas cenderung menjadi pilihan pelaku pasar.
(aji)































