Logo Bloomberg Technoz

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekspor pertambangan dan lainnya menyumbang 13,22% dari total ekspor Indonesia sepanjang Januari-April. Namun celakanya, nilai ekspor sektor ini ambrol 27,3% dalam 4 bulan pertama 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, akibat penurunan ekspor batu bara.

Analisis Teknikal

Jadi bagaimana ‘ramalan’ harga batu bara untuk hari ini? Apakah masih kuat menanjak atau malah terdepak?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara bercokol di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI ) yang sebesar 83.

RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun kalau sudah di atas 70, maka artinya sudah jenuh beli (overbought).

Aura overbought kian terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli.

Oleh karena itu, sepertinya harga batu bara bisa turun hari ini. Target support terdekat ada di US$ 102/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di US$ 100 bisa menjadi target selanjutnya.

Target paling pesimistis ada di US$ 98/ton.

Sementara target resisten terdekat adalah US$ 107/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara melesat menuju US$ 112/ton.

Target paling optimistis adalah US$ 131/ton.

(aji)

No more pages