Logo Bloomberg Technoz

Menhan AS Minta Sekutu Asia Persiapkan Diri Hadapi Ancaman China

News
01 June 2025 07:00

Kepala Pentagon Pete Hegseth di era Presiden Donald Trump kedua. (Al Drago/Bloomberg)
Kepala Pentagon Pete Hegseth di era Presiden Donald Trump kedua. (Al Drago/Bloomberg)

Courtney McBride, Philip J. Heijmans dan Josh Xiao - Bloomberg News

Bloomberg, Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth, mendorong negara-negara mitra di Asia untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka hingga mencapai 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Ia memperingatkan bahwa dibutuhkan urgensi lebih besar dalam menghadapi potensi invasi China ke Taiwan.

Berbicara di Singapura, Hegseth mengakui bahwa banyak negara Asia berusaha menyeimbangkan hubungan ekonomi dengan China dan kerja sama pertahanan dengan AS. Namun, ia menilai dinamika tersebut menyulitkan pengambilan keputusan di masa-masa tegang. Ia juga menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump akan menerapkan pendekatan seperti NATO di kawasan ini, dengan menuntut negara-negara sekutu untuk lebih banyak berinvestasi dalam pertahanan mereka.


“Anggota NATO berkomitmen untuk mengalokasikan 5% dari PDB mereka untuk pertahanan — bahkan Jerman,” ujar Hegseth dalam forum Shangri-La Dialogue, Sabtu (31/5/2025). “Jadi, tidak masuk akal bila negara-negara di Eropa melakukannya, sementara sekutu utama di Asia justru menganggarkan lebih sedikit, padahal ancaman di kawasan ini lebih besar — belum lagi Korea Utara.”

Pernyataan ini merupakan pidato besar pertamanya terkait pendekatan keamanan Indo-Pasifik, sejalan dengan upaya pemerintahan Trump untuk mengalihkan fokus dari pertahanan Eropa ke Asia, terutama China, yang telah lama disebut oleh pejabat AS sebagai ancaman utama bagi negara tersebut.