Setidaknya dua prajurit Korea Utara ditangkap hidup-hidup oleh Ukraina.
Laporan tersebut dirilis saat Presiden AS Donald Trump mengungkapkan rasa frustrasi yang semakin meningkat terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, setelah Kremlin melakukan serangan pesawat nirawak terbesarnya dalam perang tersebut.
Pemimpin AS tersebut mengatakan Putin "bermain api" dan mengisyaratkan ia akan mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskwa.
Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah saling mengunjungi negara masing-masing sejak perang dimulai dan menyetujui perjanjian pertahanan bersama tahun lalu.
Pada April, Korea Utara mengakui untuk pertama kalinya bahwa mereka telah mengerahkan tentara untuk membantu mengusir pasukan Ukraina yang telah merebut sebagian wilayah Kursk milik Rusia.
Hubungan yang lebih dekat tersebut menguntungkan kedua negara, dengan Rusia membantu Korea Utara menghindari sanksi PBB dan memberikan bantuan militer kepada rezim Kim.
Sebagian dari bantuan tersebut melibatkan "sistem peperangan elektronik canggih termasuk peralatan pengacauan menggunakan pesawat kargo Rusia," menurut laporan tersebut.
Pada Rabu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta sekutu Barat untuk menyediakan sekitar US$30 miliar pada akhir tahun untuk meningkatkan produksi senjata dalam negeri dan menahan laju Rusia.
Jerman telah setuju untuk memberikan Ukraina bantuan militer sebesar €5 miliar (US$5,7 miliar) sebagai bagian dari janji Kanselir Friedrich Merz untuk membantu Kyiv membangun senjata jarak jauh untuk menyerang target di wilayah Rusia.
(bbn)






























