Logo Bloomberg Technoz

Luz Ding-Bloomberg  News

Bloomberg, Perusahaan rintisan (startup) asal China, DeepSeek mengumumkan pembaruan pada model kecerdasan buatan (AI) andalan mereka, R1, yang sebelumnya sempat mengguncang industri AI global. 

Dalam pengumuman resmi melalui grup WeChat pada Rabu (29/5/2025), perusahaan menyebut pembaruan ini sebagai "peningkatan uji coba minor" dan telah membuka akses bagi pengguna untuk mulai mengujinya.

Menariknya, pengumuman pembaruan ini muncul hanya beberapa jam sebelum laporan keuangan Nvidia Corp., produsen chip AI terkemuka dunia, dirilis.

Nasib saham Nvidia sempat terpukul saat R1 diluncurkan awal tahun, namun telah pulih berkat lonjakan investasi dalam infrastruktur pusat data AI. Dalam laporan terbaru, Nvidia memberikan proyeksi yang solid untuk kuartal berjalan, menegaskan tren positif di industri semikonduktor dan AI global.

DeepSeek. (Andrea Verdelli/Bloomberg)

Meski rincian teknis tidak diungkapkan, tetapi langkah ini menjadi perhatian besar mengingat performa luar biasa R1 saat pertama kali diluncurkan pada Januari lalu. Model AI berbasis penalaran ini mencuri perhatian dunia karena mampu melampaui sejumlah model dari Barat dalam berbagai metrik standar dengan biaya pengembangan yang diklaim hanya beberapa juta dolar.

Keberhasilan DeepSeek memicu kekhawatiran industri atas pendekatan investasi besar-besaran dalam sumber daya komputasi AI, dan mendorong munculnya serangkaian model dari raksasa teknologi China, seperti Alibaba Group hingga Zhipu AI.

"Laju atas perilisan dan pembaruan model yang sangat cepat sejak peluncuran DeepSeek R1 menyebabkan semacam ‘kelelahan model’ di kalangan investor," kata Gary Tan, manajer portofolio di Allspring Global Investments."Fokus kini beralih pada perusahaan internet yang mampu mengintegrasikan AI secara konkret ke dalam operasional mereka dan menghasilkan aplikasi yang berdampak besar."

Kehadiran R1 juga mengubah nasib pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, yang kini dianggap sebagai simbol kekuatan China seputar teknologi kecerdasan buatan.

Bahkan, pada Februari lalu, Liang diundang langsung oleh Presiden Xi Jinping dalam pertemuan eksklusif bersama tokoh-tokoh bisnis papan atas, termasuk pendiri Alibaba Jack Ma dan CEO Tencent Pony Ma.

Deretan Negara yang Batasi Teknologi DeepSeek Demi Keamanan Data (Bloomberg Technoz/Arie Pratama)

(bbn)

No more pages