Anisah Shukry - Bloomberg News

Bloomberg, Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli, menyatakan dirinya akan mundur dari kabinet efektif mulai 17 Juni 2025, hanya beberapa hari setelah ia kalah dalam pemilihan internal Partai Keadilan Rakyat (PKR).

Pada 23 Mei lalu, Rafizi gagal mempertahankan posisinya sebagai wakil presiden PKR dalam pemilu internal pertama sejak Perdana Menteri Anwar Ibrahim membentuk pemerintahan pada November 2022. Ia kalah dari Nurul Izzah Anwar, putri Anwar, yang meraih 9.803 suara, jauh mengungguli 3.866 suara yang diperoleh Rafizi.

“Kekalahan saya dalam pemilihan PKR baru-baru ini berarti saya tidak lagi memiliki mandat dari partai untuk menerjemahkan agenda partai ke dalam program pemerintahan,” kata Rafizi (47 tahun) dalam pernyataan resminya. Ia juga menyebutkan akan menggunakan sisa cuti tahunannya mulai Rabu hingga 16 Juni.

Pergantian kepemimpinan tim ekonomi Malaysia terjadi di saat yang krusial. Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di bawah proyeksi awal sebesar 4,5% hingga 5,5%. Rafizi selama ini dikenal mendorong penghapusan subsidi BBM menyeluruh, yang dinilai penting untuk memperkecil defisit fiskal negara.