IEA: Moratorium Ekspor Marak, Pasar Mineral Global Terdisrupsi
Redaksi
24 May 2025 15:30

Bloomberg Technoz, Jakarta – Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) mengungkapkan pasar logam baterai di dunia makin rawan terdisrupsi, seiring dengan kian berkembangnya tren pelarangan ekspor mineral penting.
Tren pembatasan ekspor membawa risiko terhadap keamanan pasokan mineral global, menurut lembaga itu, kendati produksi di banyak negara penambang utama—termasuk Indonesia — relatif terjaga.
“Di tengah meningkatnya konsentrasi pasokan, sejumlah besar tindakan pengendalian ekspor pada mineral penting telah diperkenalkan, terutama sejak 2023,” papar IEA dalam laporan Global Critical Minerals Outlook 2025, yang dilansir pekan ini.
Pada Desember 2024, China mulai membatasi ekspor galium, germanium, dan antimon, yang merupakan mineral utama untuk produksi semikonduktor, ke Amerika Serikat (AS).
Hal ini diikuti oleh pengumuman lebih lanjut pada awal 2025, termasuk pembatasan pada tungsten, telurium, bismut, indium, dan molibdenum serta pada tujuh elemen tanah jarang berat.
































