Logo Bloomberg Technoz

Peluang Lain

Di sisi lain, dia memastikan, PHE turut menjajaki kesempatan akuisisi lain untuk blok migas yang ada di AS terkait dengan upaya peningkatan produksi siap jual atau lifting.

Hanya saja, dia belum banyak berkomentar apakah rencana akuisisi blok migas lainnya itu merupakan bagian dari perundingan tarif dengan Pemerintah AS atau tidak.

Per Bloomberg, ladang minyak Pikka digarap Santos bersama dengan Repsol. Santos, perusahaan berbasis di Australia Selatan, memegang 51% PI sebagai operator dan sisanya dipegang Repsol.

Nilai proyek itu ditaksir mencapai US$2,6 miliar dengan estimasi lifting mencapai 80.000 barel minyak per hari (bopd). Lapangan itu ditarget onstream pada pertengahan 2026.

Santos dan Repsol sebelumnya telah menawarkan kesempatan kepada perusahaan lain untuk ikut berpartisipasi pada proyek ini, dengan menghimpit saham minoritas lainnya. 

Adapun, PHE diketahui menjajaki kesempatan farm in atau akuisisi sebagian PI sejak awal tahun lalu pada lapangan minyak ini. 

Berdasarkan laporan kuartal I-2025, Santos mengumumkan pengembangan lapangan Pikka fase I telah mencapai 82,2% dengan rata-rata laju aliran sumur mencapai 6.900 barel per hari. Jalur pipa sepanjang 120 mil telah selesai terpasang.

Santos memastikan proyek lapangan minyak Pikka fase I bisa onstream pada pertengahan 2026, atau lebih cepat tergatung pada cuaca dan logistik pada kuartal II-2025.

“Ketika proyek Borossa dan Pikka mulai beroperasi, produksi diperkirakan akan meningkat lebih dari 30% pada 2027,” kata Managing Director & CEO Santos Kevin Gallagher dalam keterangan resmi laporan kinerja kuartal I-2025.

Lobi Tarif

Rencana akuisisi PHE untuk aset minyak di AS belakangan kembali mendapat momentumnya setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan wacana kajian untuk ikut investasi di sisi hulu migas sebagai bagian perundingan tarif dengan Washington. 

Pertimbangan investasi hulu migas di AS itu disampaikan Erick saat rapat bersama dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (20/5/2025).

Erick menjelaskan Trump menginginkan adanya investasi yang masuk dari luar negeri untuk pembukaan lapangan kerja di AS.

Nah, mereka juga melihat, bisa enggak ada investasi yang dari Indonesia ke Amerika,” kata Erick dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (20/5/2025).

Atas permintaan AS tersebut, Erick mengatakan pemerintah lantas mengkaji beberapa peluang sektor yang dapat dijajaki Indonesia.

Salah satu yang dilirik adalah kemungkinan Indonesia untuk berinvestasi di sektor migas AS. Dia beralasan Indonesia saat ini tengah membutuhkan tambahan pasokan minyak untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM).

“Karena kan salah satu yang kita coba terus dorong adalah produksi minyak di dalam negeri terus ditingkatkan. Akan tetapi, secara bersamaan, [pemerintah juga menimbang] investasi seperti apa yang ada kesempatannya di luar negeri, di AS khususnya,” kata Erick.

Dia pun mengindikasikan Indonesia tidak akan kesulitan memenuhi peluang tersebut lantaran perusahaan-perusahaan nasional sudah memiliki banyak portofolio investasi di beberapa negara lain.

(naw/wdh)

No more pages