"Saat ini, pemenuhan pesanan di toko merupakan proses rumit dengan banyak titik kontak. Hal ini menciptakan gesekan," ujar Cedric Clark, Executive Vice President of Store Operations Walmart AS, dalam memo terpisah, seraya menambahkan bahwa menghilangkan gesekan di sekitar pesanan digital akan membantu pelanggan. Walmart membuat perubahan pada beberapa posisi yang menjalankan pesanan ini.
Kumar dan Furner menyampaikan bahwa perusahaan juga mengubah struktur bisnis periklanan.
Walmart tidak mengomentari PHK tersebut. Harga sahamnya sedikit berubah pada perdagangan akhir di New York. Sahamnya naik 6,7% tahun ini hingga penutupan Rabu (21/5/2025), mengungguli Indeks S&P 500.
Perampingan ini menyusul reorganisasi pada Februari, ketika Walmart memangkas sejumlah pekerja dan meminta pekerja lain untuk pindah ke kantor pusat di Arkansas dan California. Perusahaan memiliki sekitar 1,6 juta tenaga kerja di AS, menjadikannya perusahaan swasta pemberi kerja terbesar di negara tersebut.
Walmart berkinerja lebih baik daripada pesaingnya dalam beberapa kuartal terakhir, tetapi memperingatkan bahwa harga-harga akan naik karena tarif tinggi AS. Pernyataan tersebut memicu kemarahan Presiden Donald Trump pada akhir pekan lalu.
(bbn)




























