“Sejak mula mengawal program MBG, penggunaan anggaran dari BPOM,” kata Taruna kepada Bloomberg Technoz, usai rapat bersama Komisi IX.
Adapun 13 usulan kegiatan yang dibuat oleh BPOM adalah dalam bentuk jenis pengawalan pangan. Di antaranya adalah kegiatan penyusunan pedoman mitigasi dan komunikasi resiko keamanan pangan, kolaborasi dengan Universitas Pertahanan (Unhan) terkait pembentukan dan pelatihan pengajar Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), keamanan pangan, pendamping penerapan sistem sertifikasi, pengawasan makanan dan SPPG, pengujian pangan, hingga penjaminan sistem pengujian peralatan.
Lebih lanjut terkait dengan pembentukan SPPI, BPOM juga mengusulkan penambahan materi. Taruna mengatakan bahwa pihaknya kini telah melatih 2.000 SPPI dan akan kembali melatih pada bulan Juni sebanyak 32.000 sarjana.
“Dan dari itu ada 900 instruksi BPOM yang dibentuk untuk yang berhubungan dengan pengawalan MBG,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana juga ikut merekomendasikan penambahan anggaran kepada BPOM dalam hal mendukung program MBG.
Dadan mengatakan bahwa BPOM telah secara serius melakukan kontrol terhadap pelaksanaan program dan pergerakannya haruslah didukung dengan anggaran yang memadai.
“Saya kira pergerakannya harus didukung dengan anggaran yang cukup jadi nanti saya merekomendasikan agar BPOM anggarannya ditambah untuk inspeksi kami atau nanti bisa berkolaborasi dengan kami untuk beberapa hal terkait tersebut,” ujar Dadan.
(dec/spt)
































