Logo Bloomberg Technoz

Dari 32 ekonom/analis, hanya 11 (34,37%) yang memperkirakan suku bunga acuan bertahan di 5,75%.

Salah satu ekonom yang memperkirakan BI Rate bakal turun adalah Tamara Mast Henderson dari Bloomberg Economics. Menurut Henderson, ada sejumlah faktor yang bisa membuat MH Thamrin menurunkan suku bunga acuan.

“BI kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 5,5%. Ada momentum positif hari penguatan nilai tukar rupiah dan meredanya ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China,” sebut Henderson.

Saat masa-masa awal pasar kembali dibuka setelah libur panjang Idul Fitri, rupiah memang sempat melemah tajam. Bahkan mata uang Ibu Pertiwi sempat menyentuh level terlemah sepanjang sejarah.

Perlahan tetapi pasti, rupiah mampu bangkit. Dalam sebulan terakhir, rupiah terapresiasi lebih dari 2% terhadap dolar AS.

Arus modal asing pun deras masuk ke pasar keuangan Tanah Air. Pekan lalu, investor asing membukukan beli bersih (net buy) Rp 5,05 triliun di pasar saham. Jauh membaik ketimbang minggu sebelumnya yang jual bersih (net sell) Rp 3,26 triliun.

Oleh karena itu, rasanya BI tidak  perlu cemas terhadap rupiah. Saat ini rupiah sudah relatif stabil, sehingga penurunan suku bunga boleh dipertimbangkan.

(lav)

No more pages