Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat capaian signifikan dalam penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada kuartal I tahun 2025. Hingga akhir Maret, sebanyak 53.874 unit rumah berhasil disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), meningkat sekitar 12,7 kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 4.229 unit.

Peningkatan ini menjadikan kuartal pertama 2025 sebagai periode dengan realisasi tertinggi dalam sejarah program FLPP sejak pertama kali diluncurkan. Pemerintah melalui BP Tapera juga telah meningkatkan target penyaluran KPR FLPP dari 220.000 unit pada 2024 menjadi 350.000 unit pada 2025.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan bahwa peningkatan ini menjadi salah satu katalis positif bagi program 3 juta rumah milik Prabowo Subianto. “"Saya Maruarar Sirait sebagai Menteri PKP mengucapkan terimakasih kepada jajaran pimpinan dan pegawai BP Tapera yang telah bekerja keras dalam merealisasikan FLPP ini.” katanya dalam siaran media, Selasa (20 Mei 2025).

Dalam siaran media tersebut juga dikatakan bahwa kinerja positif diklaim terjadi lantaran adanya upaya percepatan yang dilakukan, termasuk inovasi pembiayaan, perluasan segmentasi penerima manfaat, serta dukungan regulasi seperti pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk MBR.

Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menyampaikan bahwa sejak 20 Oktober 2024 hingga 16 Mei 2025, jumlah rumah subsidi yang disalurkan melalui skema FLPP dan Tapera telah mencapai 167.160 unit. Dari jumlah tersebut, 125.875 unit direalisasikan dalam rentang waktu 1 Januari hingga 16 Mei 2025.