Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga batu bara melesat paa perdagangan kemarin. Akhirnya level US$ 100/ton pun tertembus.

Pada Selasa (20/5/2025), harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan depan ditutup di US$ 100,55/ton. Melonjak 1,31% dibandingkan hari sebelumnya dan menjadi yang tertinggi sejak 2 April atau lebih dari 1,5 bulan terakhir.

Akan tetapi, harga si batu hitam masih belum lepas dari tren negatif. Sejak awal 2025 (year-to-date), harga masih anjlok nyaris 20%.

Pasokan yang melimpah, terutama di China, membuat harga batu bara lesu. Pada kuartal I-2025, produksi batu bara China tercatat 1,2 miliar ton. Tumbuh 8,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun pada saat yang sama, permintaan justru turun. Pembangkitan listrik dengan energi fosil (yang mayoritas menggunakan batu bara) turun 2,3% pada kuartal I-2025. Ini karena China masif dalam mengembangkan energi baru-terbarukan, yang membuat batu bara mulai kehilangan tempat.