Logo Bloomberg Technoz

Barulah pada Jumat (19/5/2025), saham PNBN berbalik arah dan menguat 0,42%.

Namun, PNBN masuk saham dengan net sell terbesar pekan lalu. Angkanya mencapai Rp104,5 miliar. Net sell induk PNBN, PT Panin Financial Tbk (PNLF), bahkan mencapai Rp303,6 miliar, menjadikannya yang tertinggi selama sepekan.

Net sell masih berlanjut. Kemarin, aksi jual investor asing atas saham PNBN mencapai Rp13,38 miliar. 

Kabar dari media asing menyebut, DBS Group saat ini menjadi yang terdepan untuk menampung saham PNBN yang akan dijual oleh Keluarga Gunawan dan ANZ.

Proses due diligence yang tinggal menyisakan DBS sebagai kandidat pembeli terkuat itu sudah memasuki tahap akhir, setelah sebelumnya DBS berkompetisi dengan CIMB Group di proses due diligence tahap kedua. 

Keluarga Gunawan dan ANZ kabarnya akan melepas seluruh kepemilikannya di PNBN.

Sebagai informasi, PNLF memiliki 46,04% saham PNBN. ANZ, melalui Votrant, menguasai 38,82%. Keduanya juga bertindak sebagai pengendali PNBN.

"Kami justru belum menerima informasi tersebut," ujar Presiden Direktur PNBN Herwidayatmo kepada Bloomberg Technoz, saat dimintai konfirmasi terkait isu tahap akhir divestasi PNBN, Selasa (19/5/2025).

Pihak DBS pun juga masih menolak berkomentar.

Isu keluarnya Keluarga Gunawan dan ANZ dari PNBN sejatinya bukan hal baru. Namun, rencana ini terkendala valuasi, yang menyebabkan proses divestasinya berlarut-larut.

PNBN sendiri saat ini memiliki kapitalisasi asar atau market cap sebesar Rp28,77 triliun.

(dhf)

No more pages