Logo Bloomberg Technoz

“Yang penting ya jaga kondisi tubuh, imunitas yang dijaga juga ya jangan lupa maskernya kebiasaan cuci tangan itu tetap relevan ya sangat relevan bukan hanya untuk Covid-19," ungkap Dicky.

Lebih lanjut dia menilai, secara umum sebetulnya tidak ada bukti bahwa varian ini lebih lemah.

“Bahwa varian ini cenderung berkembang ke arah lebih menular iya. Ada kecederungan tapi tidak mematikan semakin kurang untuk fatalitasnya," terang Dicky.

Meski demikian, dia mengatakan tingkat keparahan akan sangat bergantung pada status imunitas bagi individu.

“Nah jadi pesan pentingnya adalah bahwa sebetulnya vaksinasi masih penting khususnya bagi yang sangat rentan untuk menjaga kekebalan terhadap infeksi berat,” kata Dicky.

“Kemudian ya tidak usah panik ya meskipun terjadi kasus peningkatan sistem kesehatan masih bisa mengelola dan minimal ya, minimalkan maksud saya penularan potensi penularan penyakit infeksi salur napas apapun ya termasuk Covid-19, tuberkulosis dan lain sebagainya."

Kasus Covid-19 di Singapura

Botol spesimen di pusat tes Covid-19./Bloomberg- Sumit Dayal

Kasus Covid-19 kembali melonjak di Singapura per April-Mei 2025. Jumlah kasus Covid-19 dari 27 April hingga 3 Mei diperkirakan mencapai 14.200, naik dari 11.100 pada pekan sebelumnya.

Meskipun alasan pasti peningkatan kasus belum dapat dipastikan, Kementerian Kesehatan (MOH) dan Badan Penyakit Menular (CDA) Singapura menyatakan bahwa hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk menurunnya kekebalan dalam populasi.

Dilansir dari Straits Times, Saat ini, dua varian utama Covid-19 yang beredar di Singapura adalah LF.7 dan NB.1.8, yang mencakup lebih dari dua pertiga kasus lokal.

Kasus Covid-19 di Hong Kong

Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong mengungkap bahwa per Kamis (15/5/2025), angka kasus positif Covid-19 meningkat 13,7% dari 6,2% selama empat pekan sejak awal April 2025. Angka ini merupakan rekor tertinggi baru dalam setahun.

Melansir South China Morning Post, Jumat (16/5/2025), 30 orang tercatat meninggal dunia selama empat pekan terakhir dari sekitar 81 kasus Covid-19 parah yang diderita orang dewasa.

"Mengacu pada data sebelumnya, kami memperkirakan kasus Covid akan tetap di tingkat yang relatif tinggi setidaknya dalam beberapa pekan ke depan," kata pengawas Pusat Perlindungan Kesehatan, Edwin Tsui Lok-kin.

Investigasi epidemiologi lembaga tersebut menemukan 83% dari kasus-kasus yang parah menyerang pasien berusia 65 tahun atau lebih, di mana lebih dari 90%-nya memiliki penyakit bawaan atau disebut pasien komorbid.

(dec/roy)

No more pages