Berdasarkan data Kementerian ESDM, dua proyek itu bakal menambah produksi 20.000 barel minyak per hari. Selain itu, potensi tambahan produksi gas mencapai 60 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).
“Kami mohon dukungan agar taget APBN dan target bapak presiden akan bisa terwujud pada akhir 2025 ini,” kata Bahlil.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto menilai positif produksi perdana dari dua lapangan migas garapan Medco tersebut.
Menurut Prabowo, onstream kedua lapangan itu menjadi tanda keberhasilan perusahaan migas nasional untuk menguasi teknologi lifting saat ini.
“Peresmian pertama di bidang lifting migas pada masa pemerintahan baru yang saya pimpin,” kata Prabowo saat seremoni peresmian secara daring dari Istana Keperesidenan, Jakarta, Jumat (16/5/2025).
Sekadar catatan, WK South Natuna Sea Block B terdiri dari 15 anjungan lepas pantai, tiga lapangan bawah laut yang produktif, serta fasilitas Belanak yang menjadi lokasi salah satu unit Floating Production Storage and Offloading (FPSO).
Gas dari Blok B disalurkan ke Singapura melalui West Natuna Transportation System, di mana MEDC bertindak sebagai operator.
(naw/wdh)
