Saat ini, kata dia, pemerintah memutuskan untuk menambah jumlah impor sapi hidup bakalan tersebut sebanyak 184 ribu ekor. Kini, total impor menjadi sebanyak 534 ribu ekor sepanjang tahun ini.
"Tadi yang penggemukan [sapi] bakalan itu makanya kita perbanyak. Artinya agar petani, peternak itu tidak rugi, daging bekunya yang dikendalikan," tutur Zulhas.
Keputusan tersebut juga diharapkan dapat memaksimalkan nilai tambah dari para peternak. Impor sapi bakalan akan menggerakkan perekonomian peternak yang turut melibatkan pemasok bahan pakannya.
Hal ini juga diharapkan dapat membuat harga daging sapi ke depan akan lebih terjangkau. Apalagi, dengan kondisi menjelang perayaaan Hari Raya Idul Adha, yang biasanya menambah permintaan dan membuat harga melonjak.
"Sapi penggemukan itu, kak kita beli sapinya kecil. Lalu kemudian digemukkan 6 bulan atau 1 tahun. Nanti itu juga ada petani jagung, rumput buat makanannya."
(ell)
