Logo Bloomberg Technoz

Bursa Asia Siap Menguat, Wall Street & Obligasi Dorong Optimisme

News
16 May 2025 06:10

Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)
Bursa Asia. (Dok: Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Kontrak berjangka saham Asia menguat pada perdagangan Jumat (16/5/2025) pagi, terdorong oleh kenaikan di Wall Street—mengisyaratkan bahwa reli pasar saham masih memiliki ruang untuk berlanjut. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS turun seiring para pelaku pasar mulai memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) tahun ini.

Kontrak indeks saham Jepang dan Australia dibuka menguat setelah indeks S&P 500 naik 0,4% pada sesi sebelumnya. Namun, kontrak berjangka saham Hong Kong dan China daratan justru melemah. Pendapatan kuartalan Alibaba Group Holding Ltd hanya tumbuh 7%, lebih rendah dari ekspektasi, mencerminkan tekanan yang masih dirasakan konsumen di China. Di sisi lain, indeks acuan saham Kanada mencetak rekor baru setelah menguat delapan hari berturut-turut.

Meski demikian, kehati-hatian masih membayangi pasar setelah reli tajam belakangan ini memicu kekhawatiran akan potensi overheat. Investor mulai mengalihkan minat pada saham defensif pembagi dividen yang sebelumnya tertinggal. Saham Meta Platforms Inc memimpin penurunan di sektor teknologi besar setelah laporan menyebutkan perusahaan menunda peluncuran model kecerdasan buatan unggulannya. Sementara itu, Applied Materials Inc memberikan proyeksi yang kurang meyakinkan dalam perdagangan setelah jam pasar.

Obligasi pemerintah AS menguat di seluruh tenor setelah data menunjukkan harga produsen di AS turun tajam—penurunan terbesar dalam lima tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku usaha mulai menyerap beban kenaikan tarif. Pertumbuhan penjualan ritel melambat tajam, produksi pabrik mencatat kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam bulan, dan sektor manufaktur New York kembali menyusut. Keyakinan di kalangan pengembang perumahan juga menurun.